Kesejahteraan Guru PAUD Harus Mendapat Perhatian
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images_pemberitaan/images/2019/Maret/SOF_7503%20pilihan.jpg)
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat menerima kunjungan Ikatan Guru TK Indonesia. Foto: Tresna/rni
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kana-Kanak (TK) merupakan satu tahap pendidikan yang sangat strategis bagi anak. Pada tahap ini, pembentukan karakter anak dimulai. Namun, perjuangan guru PAUD dan TK dalam mendidik anak-anak Indonesia itu belum mendapat mendapatkan perhatian. Kesejahteraan guru PAUD dan TK dinilai masih rendah.
“Diperlukan perjuangan dari lembaga seperti DPR. Memang belum semua aspirasi yang diterima itu terpenuhi, tapi itu semua tetap akan menjadi perhatian serius. Ada kemauan, itu bisa diselesaikan. Semacam ada diskresi,” jelas Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon usai menerima kunjungan Ikatan Guru TK Indonesia di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Masih dalam kesempatan yang sama, guru PAUD dan TK itu meminta kemudahan dalam mendapatkan sertifikasi guru dan berharap mempunyai peluang untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain itu, mereka merasa ada ketidaksetaraan perhatian pemerintah antara guru PAUD formal dan non-formal.
Ketidaksetaraan itu diantaranya hak dalam memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. “Saya kira ini gajinya memang jauh di bawah UMR (Upah Minimum Regional). Mereka mengatakan ada yang gajinya Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Fadli menegaskan, hal itu sangat memerlukan perhatian yang sangat serius.
Untuk itu, politisi Partai Gerindra itu meminta kepada para guru PAUD dan TK untuk memberikan data dan masukan yang lebih komprehensif. “Saya sudah sampaikan agar mereka bisa menyampaikan aspirasi seperti halnya guru honorer. Nah ini akan lebih mudah bagi kita untuk merumuskan dan menyampaikan kepada pemerintah,” dorong Fadli. (hnm/sf)